Istilah-istilah
Ø
Kromosom dipopulerkan oleh Waldeyer. Krom
berarti warna, soma berarti tubuh. Jadi kromosom adalah benda-benda halus
berbentuk lurus seperti batang atau bengkok dan teridri dari zat yang mudah
mengikat zat warna di dalam nukleus.
Ø
Genom ialah 1 set kromosom. Contoh 2n (diploid)
dan n (haploid).
Ø
Kromosom homolog ialah kromosom yang memilliki bentuk yang sama.
Ø
Bivalen adalah satu pasang kromosom homolog.
Ø
Sentromer/kinetokkor ialah bagian dari kromosom
tempat melekatnya benang-benang spindel yang berperan menggerakkan kromosom
selama proses pembelahan.
Ø
Autosom ialah kromosom tubuh.
Ø
Gonosom disebut juga kromosom seks. Gonosom
ialah kromosom yang menentukan jenis kelamin individu.
Ø
Kromatid ialah belahan kromosom yang terjadi
karena adanya duplikasi
Ø
Benang spindel ialah benang gelendong pembelahan
Ø
Equator ialah bidang pembelahan.
Ø
Sitokinesis ialah pembagian sitoplasma menjadi 2
Ø
Interkinase ialah selang waktu yang pendek
antara meiosis I dengan meiosis II.
Ø
Sinapsis ialah proses berpasangannya kromosom
homolog.
Ø
Tetrad ialah 4 kromatid bivalen
Reproduksi sel
Setiap organisme berupaya agar jenisnya tetap lestari
dengan cara melakukan reproduksi. Tubuh makhluk hidup dapat menjadi besar
karena ada penambahan jumlah sel di dalam tubuhnya. Sel-sel hasil penambahan
tersebut berasal dari hasil reproduksi sel. Omnis cellula cellula, artinya sel
berasal; dari sel, dengan kata lain sel mempunyai kemampuan bereproduksi.
Istilah itu dikemukakan oleh Rudolf Virchow. Reproduksi sel ada 2 macam yaitu
1.
Amitosis (pembelahan sel secara langsung)
Contoh Amitosis
yaitu pembelahan biner pada bakteri, alga, dan amuba
2.
Pembelahan sel secara tidak langsung.
Dikatakan sebagai
pembelahan sel secara tidak langsung karena melalui fase-fase pembelahan.
Pembelahan secara tidak langsung ada 2, yaitu mitosis dan meiosis.
Mitosis
Mitosis terjadi
pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Sel yang membelah secara mitosis
menghasilkan 2 sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom
yang sama dengan induknya. Sifat kromosomnya
berpasangan, sehingga disebut diploid (2n). Pda pembelahan mitosis ada 4
fase yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Antara mitosis pertama
dengan mitosis berikutnya ada tahap interfase. Selama interfase, tidak tampak
adanya kromosom. Interfase sering dianggap sebagai fase istirahat. Penamaan
tersebut sesungguhnya kurang tepat, karena sel tersebut justru sedang
mensintesis zat-zat baru dan mengumpulkan energi sebanyak-banyaknya untuk
persiapan pembelahan lagi.Adapun fase-fase pada pembelahan mitosis yaitu:
Profase
1.
Fase ini yang memerlukan energi paling besar. Energi
tersebut digunakan untuk menyusun perlengkapan-perlengkapan pembelahan, yaitu
berupa gelendong-gelendong pembelahan..
2.
Terbentuknya 2 sentriol dari sentrosom, yang satu tetap
ditempat, yang lain menuju kutub lain.
Sentriol memancarkan benag-benang spindel.
3.
Membran inti pecah-pecah Butiran kromatin membentuk
benang kromatin
kromatin memendek dan menebal menjadi kromosom kromosom menduplikasike arah
membujur membentuk 2 kromatid, anak inti hilang kromatid menempel pada
benang-benang spindel
Metafase
1.
kromosom berjajar pada equator, dengan sentromer
terikat pada benang spindel.
2.
kromosom terlihat paling jelas
Anafase
Kromatid merenggang dan mulai bergerak menjauh bidang
equator.
Kromosom bergerak menuju ke kutub-kutub yang berlawanan.
Kinetokor masih melekat pada benang spindel
Benang spindel menunjukkan jalan, sedangkan lengan
kromosom mengikuti di belakangnya.
Telofase
Kromatid mengumpul pada kutub Benang gelendong menghilang Kromatid menyusut menjadi kromatin pada equator terjadi lekukan
pembelahan Plasma sel terbagi
menjadi 2 sehingga menghasilkan 2 sel anakan yang sifatnya sama dengan induk
Meiosis
Pembelahan ini terjadi pada proses pembentukan sel gamet (gametogenesis).
Pada tumbuhan terjadi di benang sari dan putik, sedangkan pada hewan terjadi di
alat kelamin. Pembelahan meiosis, sel
induk (diploid) menghasilkan 4 sel anakan yang bersifat haploid. Pada meiosis
melalui 2 tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II
Meiosis I, fase-fasenya
yaitu:
Profase I
Profase I terbagi menjadi fase-fase lagi sebagai berikut:
Leptonema : benang-benang kromatin menjadi kromosom
Zygonema : kromosom homolog berdekatan dan bergandengan.
Pachinema : anggota masing masing bivalen mengganda,
tetapi masih dalam satu sentromer sehingga terbentuk tetrad.
Diplonema : Kromatid membesar dan memendek
Diakinesis : sentrosom membentuk 2 sentriol, sentriol
membentuk benang spindel, yang satu tetap di tempat, yang lain menuju kekutub
lain. Membran inti dan nukleolus hilang.
Sehingga kromatid terjerat pada benang spindel.
Metafase I
Tetrad mengumpul di bidang equator.
Anafase I
Benang spindel
menarik klromosom homolog ke kutub
yang berlawanan, sehingga sepasang kromosom homoloh terpisah. Sentromer
tyidak membelah.
Telofase I
8 kromatid memadat menjadi 2 kromosom, membran nukleus dan
nukleolus terbentuk. Kemudian terjadi Sitokinesis. Benang gelendong lenyap,
kromatin muncul lagi, sentriol menjadi sentrosom.
Meiosis II
Profase II
Benang spindel terbentuk. Membran nukleus dan nukleolus
lenyap. Kromatin membentuk kromosom.
Metafase II
Kromosom berada di equator.
Anafase II
Benang spindel menarik sentromer ke kutub yang berlawanan sehingga terbelah
menjadi 2
Telofase II
Kromatid membentuk kromatin lagi, terbentuknya lagi
membran inti dan nukleolus. Sitokinesis berlangsung lagi
Gametogenesis
Gametogenesis ialah proses pembentukan sel kelamin.
Gametogenesis terbagi menjadi 2 yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis ialah proses pembentukan sel kelamin jantan (sperma).
Spermatogenesis terjadi di testes, sedangkan oogenesis terjadi di ovarium.
Oogenesis ialah proses pembentukan sel kelamin betina (ovum).
Spermatogenesis
Sel primordial membelah secara mitosis membentuk beberapa
sel, dan salah satu sel dari hasil pembelahan tersebut ada yang berfungsi
sebagai calon sel kelamin yaitu spermatogonium. Kemudian spermatogonium tumbuh
menjadi spermatosit primer/I (diploid/2n). Kemudian spermatosit primer
mengalami pembelahan meiosis I sehingga terbentuk 2 spermatosit sekunder/II
(haploid/n). Lalu masing-masing dari spermatosit sekunder melalui pembelahan
meiosis II yang akhirnya terbentuk 4
spermatid (haploid/n). lallu keempat
spermatid fungsional tersebut tumbuh menjadi 4 spermatozoa (haploid).
Oogenesis
Sel primordial membelah secara mitosis membentuk beberapa
sel, dan salah satu sel dari hasil pembelahan tersebut ada yang berfungsi sebagai
calon sel kelamin yaitu oogonium.
Kemudian oogonium tumbuh menjadi oosit primer/I (diploid/2n). Kemudian oosit
primer mengalami pembelahan meiosis I sehingga terbentuk 1 oosit sekunder/II
(haploid/n) dan 1 badan kutub/polosit.
Lalu oosit sekunder dan polosit melalui
pembelahan meiosis II yang akhirnya
terbentuk 1 ootid dan 3 badan kutub/polosit. Ootidlah yang akhirnya akan tumbuh
menjadi ovum (n).
Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis ialah proses pembentukan sel kelamin
jantan pada tumbuhan tinggi. Mikrosporogenesis terjadi pada benang sari
khususnya di kepala sari yang menghasilkan serbuk sari. Pada benang sari
terdapat sel induk mikrospora (2n). Sel induk mikrospora ini akan mengalami
pembelahan meiosis sampai akhirnya diperoleh 4 sel mikrospora (haploid).
Kemudian masing-masing dari sel mikrospora tersebut melakukan pembelahan
mitosis. Yang terjadi hanya karyokinesis (pembelahan inti), tanpa
sitokinesis(pembagian sitoplasma). Dari pembelahan tersebut, terbentuk 1 sel
generatif dan 1 sel vegetatif. . Setelah terjadi penyerbukan/polinasi
(peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik), maka sel generatif akan
membelah secara mitosis membentuk 2 sel sperma.
Megasporogenesis
megasporogenesis ialah proses pembentukan sel kelamin
betina pada tumbuhan tinggi. megasporogenesis terjadi pada putik khususnya di
ovulum/bakal biji. Pada putik terdapat sel induk megaspora (2n). Sel induk
megaspora ini akan mengalami pembelahan meiosis sampai akhirnya diperoleh 4 sel
megaspora (haploid). Dari pembelahan tersebut, terbentuk 1 megaspora fungsional
dan 3 megaspora lain akan hancur. 1 megaspora fungsional akan mengalami 3 kali
pembelahan mitosis. Yang terjadi hanya karyokinesis (pembelahan inti), tanpa
sitokinesis (pembagian sitoplasma). Dari pembelahan tersebut terbentuk 8
megaspora (haploid). Kemudian 3 sel megaspora menuju ke kalaza membentuk sel
antipoda, 2 megaspora berada di tengah membentuk sel inti kandung lembaga
sekunder, dan 3 sisanya menuju ke mikrofil membentuk 1 sel ovum dan 2 sel
sinergid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar